Sabtu, 14 Juni 2014

NASKAH DRAMA"menjadi juara di turnament futsal"


Sejumlah siwa keluar dari ruang kelas untuk pulang.

Rico dan Budi lantas pulang ke rumah masing-masing.Nopit memanggil Budi dan Rico untuk mengajak bermain futsal.


Nopit:Budi,Rico mau ikut main Futsal yuk?
Budi :Di mana mainnya?
Nopit:mainnya di plasa cibubur.
Rico:Oh,mainnya di situ,aku tau tempatnya.

Nopit:mau ikut gak nih?

Budi:ayo aku ikut,Co ikut gak?

Rico:yaudah ikut deh.


Tidak lama kemudian Nopit bertemu dengan Andre dan Andrean yang sudah mengajak bermain futsal terlebih dahulu,Andre dan Andrean menanyakan Nopit untuk berkumpul main futsal.


Andre:Pit,ngumpul dimana?

Andrean:Ia,Dimana ngumpulnya?

Nopit:Ngumpulnya di rumah Rico.

Andre:Aku gak tau rumahnya Rico.

Andrean:Sama Aku juga gak tau,Emangnya Dimana Rumahnya?

Nopit:yaudah Kita ngumpul di Depan sekolah aja nanti berangkat ke Rumah Riconya bareng-bareng.

Andrean:yaudah Aku sama Andre pulang dulu ngambil Sepatu?

Andre:Ia,betul.

Nopit:yaudah,jangan lama-lama ya

andre:Ia


Sambil menunggu Andre dan Andrean mengambil Sepatu Nopit pulang dulu untuk mengambil Sepatu yang ada di Rumahnya dan Nopit balik lagi ke Sekolah untuk menunggu Andre dan Andrean.
Akhirnya Andre dan Andrean datang juga.


Nopit:Lama banget sih ngambil Sepatunya.

Andre:Tadi beli bensin dulu.

Nopit:Yaudah ayo cepetan jalan ke Rumah Rico

Andrean:Ayo.


Nopit,Andre,dan Andrean lantas pergi ke Rumah Rico, Sedangkan Budi sudah di Rumah Rico.


Budi:Co,Nopit,Andre,dan Andrean Lama banget.

Rico:gak tau,udah tungguin aja

Budi:yaudah.


Rico dan Budi menunggu Nopit,Andre, dan Andrean datang dan akhirnya di bertiga datang juga.


Budi:Lama banget,Di tungguin juga

Nopit:Maaf,tadi nungguin Andre sam Andrean.

Rico:Ayo cepetan nih mau main Futsal apa mau ngobrol

Nopit:Motornya Di taruh Dimana?

Rico:Taruh Rumah Aku aja.

Nopit:Yaudah,Makasih ya

Rico:Sama-sama...


Akhirnya Dia berLima pergi ke lapanga berjalan kaki yang hanya dekat dengan Rumahnya Rico.
sampai di Lapangan Futsal Dia berLima memakai Sepatu.


Nopit:Ayo cepetan pakai Sepatunya jangan Lama

Rico:Ia,sabar dikit dong


Setelah memakai Sepatu Dia pun Masuk ke Lapangan untuk pemanasan.Di saat pemanasan Rico melihat Fadil yang tidak sengaja Lewat di hadapan Rico dan Rico memanggil Fadil untuk mengajak bermain Futsal.


Rico:Fadil.....

Fadil:Ada apa Co manggil Aku.

Rico:Dil,mau ikut main Futsal gak?

Fadil:Yaudah,Aku mau ikut.

Rico:Yaudah,Ayo cepetan.

Fadil:Ia


Akhirnya Fadil ikut bermain Futsal Bersama mereka.Dan akhirnya mereka selesai juga bermain Futsalnya dan pulang menuju Rumah Rico.akhirnya mereka sampai juga di Rumah Rico dan beristirahat.


Andre:Akhirnya sampai juga di Rumah kamu Co.

Budi:Ia,Capek juga ya main Futsal.

Andrean:Aduh jadi haus nih.

Rico:Pada mau minum apa nih?

Andrean:Es Kelapa aja kan seger.

Nopit:gak usah Co,mending Air putih biasa aja.

Rico:Yaudah Aku ambil dulu ya minumannya.


Sambil menunggu,Budi menasihati Andrean
Budi:Andrean jangan begitu gak sopan.

Andrean Ia,maaf Aku terlalu ceroboh.

Andre:jangan di ulangi lagi.

Fadil:Ia,betul.

Andrean:Ia


Akhirnya Rico datang membawa minumannya.akhirnya mereka minum juga hingga tidak haus lagi.
Rico pun menawarkan Kepada mereka Makan.
Rico:Mau makan apa nih?
Fadil:gak uasah Repot-repot Co.
Rico:Gak papa,mumpung klian pada di sini.

Nopit:Terserah Kamu aja Co.

Rico:Yaudah.


Sambil menunggu Rico mengambilkan makanan,mereka ngobrol-ngobrol,tidak lama kemudian Rico datang membawa makanan.


Nopit:Kayanya enak juga tuh...

Fadil:Ia,enak banget nih

Rico:Udah cepetan di makan jangan ngobrol melulu.

Dan mereka makan dengan lahap hingga perutnya kenyang.

Andre:Akhirnya kenyang juga 

Andrean:Ia betul,udah kenyang, enak lagi makanannya.

Rico:enak ya makanannya,maksih ya udah bilang enak

Nopit:sama-sama Co


Dan akhirnya mereka pulang ke Rumahnya masing-masing,hingga bertemu kembali di sekolah.


Fadil:Andre,Nopit,kamu lihat Budi sama Rco gak?

Andre:kayaknya dia di kantin lagi makan.

Fadil:Oh,makasih ya.

Andre:sama-sama

Fadil pun Lantas pergi ke kantin,dan Fadil bertemu Budi dan Rico.

Fadil:Budi,Rico lagi makan apaan?

Budi:Biasa Dil,siomay

Fadil:Oh,Co kamu makan apa?

Rico:sama Dil kayak Budi siomay

Fadil:Aku juga mau makan siomay ah.


Lantas Fadil membeli siomay,tak lama kemudian Brandon datang yaitu teman dekatnya Budi.


Rico:Apa kabarnya?

Brandon:Baik,sendirinya?

Rico:Baik.


Tak Lama kemudian Fadil kembali ke tempat duduknya.


Fadil:Eh,ada brandon

Brandon:Udah lama kalian di sini?

Budi:Baru kok.

Brandon:Oh.

Rico:Gak makan Don?

Brandon:Gak,soalnya aku bawa makanan dari Rumah.

Rico:Oh.


Tidak Lama kemudian Bel Sekolah berbunyi dan mereka kembali ke kelas.Brandon mengajak dan bermain di Plasa Cibubur.


Brandon:Besok main ke PlasaCibubur yuk?

Nopit:Ayo,mumpung Besok hari sabtu.

Fadil:Aku besok gak ikut.

Brandon:Kenapa?

Fadil:Ada acara.

Brandon:Oh

Budi:Besok ngumpul di mana?

Andrean:Biasa di Rumah Rico.

Andre:Betul tuh kan Rumahnya dekat Plasa Cibubur.

Rico:Yaudah.

Nopit:Jangan Lupa ya.

Brandon:Ia


Dan mereka pun pulang ke Rumah masing-masing dan mempersiapkan untuk besok.Akhirnya esok harinya Rico menunggu teman-temannya menunggunya di Rumah.Tak Lama kemudian mereka sampai Rumah Rico.


Andre:Rico...Rico.

Rico:Apa.

Budi:Ayo

Rico:Ia,ayo jalan.


Dan mereka pun jalan menuju ke Plasa Cibubur.Setelah beberapa jam bermain Akhirnya mereka pulang juga,di saat pulang menuju ke Rumah Rico mereka pun bertemu dengan Fadil.Dan Fadil mengasih tau ke mereka kalau ada Turnament Futsal.


Brandon:Dil,habis dari mana?

Fadil:Eh ketemu,lagi mau beli makanan.

Brandon:Oh

Fadil:Oh ia ada kabar nih...

Nopit:kabar apaan?

Fadil:ada turnament Futsal.

Rico:Dimana Dil?

Budi:Ia dimana?

Fadil:Di Plasa Cibubur,Tim kita mau daftar gak.

Budi:Boleh juga tuh.

Fadl:Oke,nanti aku daftarin ya.

Budi:Ya


Akhirnya Fadil membeli makanan terlebih dahulu dan langsung ke Plasa Cibubur untuk mendaftarkan Timnya.Dan akhirnya pembukaan Turnament Futsal di buka.


Andrean:Baru pertama kali nih ikut Turnament Futsal

Nopit:Aku juga...

Budi:Kita harus semangat jangan mau kalah.

Andre:Ia betul

Fadil:Target Aku ingin masuk Final.

Rico:Setuju banget tuh.


Dan pertandingan dimulai.Beberapa hari kemudian Tim mereka belum terkalahkan hingga saat ini.Akhirnya yang Fadil targetkan bisa tercapai juga Hingga masuk Final.


Fadil:Akhirnya target Aku tercapai juga.

Andre:Ayo jangan menyerah.

Nopit:Satu kemenangan lagi kita bisa membawa piala.

Rico:Betul,Laga terakhir ini jangan di sia-siakan.

Budi:Betul,kita kerahkan tenaga kita sampai titik darah penghabisan.

Andrean:Kita harus tetap Optimis jangan Pesimis

Fadil:Setuju tuh yang di bilang Andrean.


Akhirnya mereka bertarung di Lapangan untuk memperebutkan Gelar Juara.Dan akhirnya mereka mendapatkan Gelar pertamanya dan penuh bahagianya mereka mengangkat piala tersebut.


Fadil:Alhamdulillah,kita dapat Gelar pertama kita di Turnament Futsal

Andre:Bahagia banget Aku...

Budi:Sama Aku juga.

Nopit:Kita harus bersyukur kepada Allah yang telah membantu kita

Andrean:Ia.


Lantas mereka pun pulang dengan wajah tersenyum dan merayakannya di Rumah Rico.


Rico:mau merayakan di mana nih?

Nopit:Kayaknya enaknya di Sekolah deh.

Budi:Yaudah bagus juga tuh,Pada mau gak?

Fadil:Aku sih terserah kalian aja.

Budi:Oke,besok kita rayakan di Sekolah,Oke

Andre:Oke...


Lantas mereka tidak merayakan di Rumah Rico tetapi merayakan di Sekolah.Mereka pun pulang ke Rumah masing-masing hingga esok harinya mereka bertemu kembali.


Fadil:Kita rayainnya gimana nih

Andrean:Makan di Kantin aja.

Budi:Yaudah ayo


Mereka pun Lantas pergi ke Kantin.Beberapa menit berlalu mereka pun selesai makan dan mengobrol  kembali.


Fadil:Makasih ya teman-teman,Tidak ada kalian kita tidak bisa Juara

Budi:Sama-sama,kalian emang terbaik


Mereka pun akhirnya pulang ke Rumah maisng-masing saling menyapa kepada teman-temannya.


Rico:sampai jumpa besok ya

Fadi:Jangan di lupakan ya moment ini

Budi:Tenang aja Dil,selalu Aku ingat sepanjang masa

Nopit:Hati-hati ya di jalan.

Andre:Ya




Jumat, 13 Juni 2014

"PUISI" 1 penjara suci

Di ajar mengaji
Di didik menjadi anak soleh
Rajin Beribadah 
Itulah penjara suci
Jauh dari keluarga
Sanak saudara
Teman pena
Harus di jalani demi hari esok yang lebih baik
Bukan.........
Bukan karena orang tua tak sayang kepada kita
Tangis rindu menjadi satu seolah mengharap
Anaknya menjadi orang yang sukses
Wahai kawan ......
Janganlah kalian durhaka kepada mereka
Sadarlah sobat
Surga di bawah telapak kaki IBU

"PUISI" 2 untuk persija

persija I love u

persija jakarta...
Persija kau adalah club kebanggaan ibu kota..
Kau adalah pembangkit semangat orang2 ibu kota..
Kau telah melahirkan generasi penerus bangsa ..

Persija kau bagaikan mutiara di hatI the jakmania dan jakangel..
mungkin saat ini kau sedang terpuruk..
Tapi kau tetap semangat dan berjuang ntuk menang..
Tetaplah menjadi team kebanggan jakarta ..
Karna kau tak pernah sendiri karna kami selalu ada untukmu..

persija..
kau adalah jiwa kami
kau adalah raga kami
kau adalah hidup dan mati kami
kaulah inpirasi kami

I Love u persija 1928

Rabu, 26 Maret 2014

"CERPEN" 1 Menuju Piala Kemenangan


     Aku menunggu-nunggu sebuah turnamen turnamen yang aku impi-impikan sepanjang karirku. Aku bermain sebagai Striker pada sebuah tim Sepak Bola yang dinamakan “Manshurin Football Club” atau biasa disebut SSFC. Aku bertanya pada pelatihku, “mengapa dinamakan MFC?”tanyaku, yang langsung dijawab tegas oleh Pelatihku,” Karena tujuan tim ini adalah mencapai cita-cita setinggi mungkin, bagai gedung-gedung pencakar langit yang berdiri tegak ditengah kota”.

      Namun, aku belum beruntung bulan itu, turnamen tidak jadi diadakan bulan Mei itu, turnamen diundurkan sampai tanggal 13 Juni tahun itu, aku sampai tak sabar lagi menendang bola ke gawang seperti turnamen sebelumnya. Detik-detik berlalu, detik berganti menit, menit berganti jam, dan jam berganti hari. Tak bosan-bosannya aku berlatih, tiap minggu 3 kali, maklum, agar dapat merebut Piala Dunia yang sudah sering bertengger di meja penghargaan, menunggu sang pemenang. Tak jarang juga aku menjadi Top Scorer dalam timku, “Kalau kau terus berpikiran seperti itu, kau pasti akan menjadi legenda persepakbolaan, Alexandre,” begitulah kata Pak Sutarto, Pelatihku yang juga mantan pemain striker di sebuah tim di Manshurin FC yang sekarang sedang naik daun.

     Akhirnya, di suatu malam tanggal 30 Mei, saat Luis Suarez mencetak gol hatrick bagi Tim Liverpool yang kulihat di Televisi, seseorang yang mengaku utusan dari Federation International de Footbal Association (FIFA) meneleponku. “Hallo, selamat malam, dengan Pak Alexandre?” kata orang itu di telepon. “Ya, dengan saya sendiri, ada apa ya?” kataku menjawab, orang tersebut segera saja ke topik pembicaraan, “ Tim anda diterima FIFA dalam Turnamen Piala Dunia, tolong beritahukan anggota serta pelatih anda, Pak Alexandre?” akupun serta merta menjawab “ Ya, Terima kasih sekali atas Informasinya!”, aku tertegun sesaat, ternyata timku ini bisa menjadi calon pemenang Piala Dunia juga! Aku merasa terharu jadinya. Setelah memberitahu teman-teman dan pelatihku, aku segera mengepak koper untuk pergi ke Manchester, tempat turnamen diselenggarakan.Dan Aku tak lupa membawa beberapa dolar Amerika untuk disana, tentu saja untuk makan dan kebutuhan lainnya. Pelatihku juga aktif dalam keberangkatan ini, ia meminta tiket pulang pergi pesawat dari negeriku ke London melalui Internet.Semua orang sudah siap. Keesokan paginya, tanggal 2 Juni 2014, kami semua, 24 orang ( 22 pemain dan Pelatih serta wakilnya) menaiki pesawat berjenis Boeing-147 menuju London. Di dalam pesawat pun kami masih berdiskusi, Formasinya apa? Siapa kaptennya? Serta pertanyaan lain. Akhirnya, saat tinggal 1 jam lagi dari London, diskusi selesai dan mencapai mufakat, yaitu, Fadil yang akan menjadi kaptennya,dan formasinya 4-3-3. Para pemain inti yaitu Aku dan teman-temanku segera bersiap saat di Stadium Anfield,Manchaster. Sekitar 8000 Penonton menyaksikan pertandingan tersebut, yang membuatku demam lapangan. Pertandinganpun dimulai.
Pertandingan berlangsung dengan seru sekali banyak sekali trik-trik menakjubkan yangditampilkan disana seperti flick up, el elastico, lift ball, Marseille roulette , serta samba. Pemainpun berjatuhan dibuatnya. Satu umpan bagus kuberikan pada Fadil, sang kapten, yang langsung menyundul bola dengan sisi kanan kepalanya. Namun, Keeper tak mau kalah, ia menepis bola kedalam lapangan pada waktu yang tepat. Namun, tak sampai disitu saja Shofian pun ikut serta dalam perselisihan itu, ia melakukan chip volley tinggi diatas keeper yang terjatuh, dengan keras bola menghantam tali gawang, menciptakan gol pertama. Babak pun berganti.Tim Musuh pun tak mau kalah, pada menit ke 70-an Charlotte, kapten tim musuh melakukan gerakan hell kick flick pada Fathur yang langsung terkecoh, ia melakukan one two bersama temannya, dan ia melakukan tendangan volley rendah yang langsung menjebol gawang timku. Skor 1-1 pada menit ke 81. Akupun tak mau kalah, pada menit ke 92, hanya tinggal 3 menit lagi, aku melakukan el elastico pada keeper tim musuh yang seger saja tergocek jatuh, gawang kosong sekali. Kemudian aku melakukan tendangan pelan kegawang, terjadi gol kedua bagi timku, seraya pluit berbunyi, “Priiit..Priit..Priit!!” Timku pun menang. Kita semua menangis terharu akan kemenangan. Pertandingan Ke 2 melawan grup dari tuan Rumah, Inggris. Setelah Kick off, sang tuan rumah langsung saja dipermalukan dengan gol tercepat di piala dunia itu, hanya 13 detik! Yang mencetak gol itu adalah Deka, yang di assist oleh Fadil. 1-0 skor dipertengahan babak pertama, yang berjalan dengan sengit. Menit ke 38 Syauqi menepis bola yang melayang keras keatas gawangnya.

       Babak pertama pun selesai. Babak kedua dimulai dengan kick off dari tim ku. Fadil segera berlari sekencang mungkin menuju gawang, setelah mengoper bola padaku. Aku segera melakukan passing tinggi kepadanya, yang langsung menendang tanpa melihat sekencang mungkin. Keeper sudah menepis, namun bola terlalu kencang, membuat bola mengenai tiang atas dan masuk kedalam gawang. 2-0, tim Inggris dipermalukan di kandangnya sendiri. Tak lama kemudian pertandingan berakhir. Semifinal, pertandingan yang sangat mengecewakan melawan Italia. Tidak ada yang menarik di pertandingan semifinal, kecuali pada saat-saat seperti pada menit ke 22, Timku kejebolan 1-0, Menit ke 38, Timku mengaum lagi Aku menjebol gawang musuh, 1-1, menit ke 88, Firman menghadiahkan hukuman penalty bagi timku, yang di tepis saja oleh Syauqi, dan pada menit ke 100an, Skor Penalti 5-4 bagi Timku. Akhirnya, Final.Final tanggal 22 Juli itu pertandingan yang sangat ditunggu-tunggu MFC, Final adalah pertandingan penentuan, dimana MFC akan melawan tim dari Brasil, tim yang legendaris. Menit pertama sampai menit kesepuluh berlalu dengan sengit, sampai pada menit ke 13 Shofian terlalu bersemangat sehingga bisa sampai dikatakan maruk, tapi itu tak seberapa dari gol yang diberikannya melalui tendangan keras hingga menyobek tali gawang di stadium Anfield. Anfield pun menggebu-gebu dengan gol itu. Brasil tak mau kalah, dibabak kedua, ia membuat tiang gawang penyok, lewat gol menakjubkan strikernya, Anfile segera tak sesunyi tadi. Skor 1-1 di pertengahan babak kedua. Tinggal satu gol lagi untuk kemenangan, pikirku bersemangat. Segera saja kuperlihatkan seluruh kemampuanku, namun gocekkanku tak bisa menembus dinding pertahanan Brasil yang sangat ketat, maklum, tim tersebut menggunakan formasi 5-3-2, ciri-ciri Brasil.Namun, aku harus bersedih saat Brasil mencetak Gol keduanya di menit ke 93, mengakhiri pertandingan tersebut. Namun, saat pertandingan selesai, aku masih bersedih, walau aku menjadi Man of The Match, tapi aku tak bisa mengalahkan Brasil yang tangguh itu. Para pemain lain juga bersedih, segera saja Pak Suarto, Pelatih MFC menghibur kami semua, “ Apa arti kemenangan bagi kalian?” tanyanya. Serentak kami menjawab, “ Mencapai keinginanan diri atas sesuatu yang kita inginkan” memang itu yang selalu pelatih kami ucapkan saat kita kalah. “Nah, apa mencapai Final sudah menjadi keinginan dan kebanggaan kalian?” tanyanya lagi kami berpikir sebentar, lau kami menjawab,” Ya!” jawab kami gembira saat mengetahui jalan pembicaraan tersebut.

 “ Mulai sekarang kami tak akan bersedih lagi jika sudah mencapai tujuannya, Pak Sutarto,” sambung kami. Dan pada tanggal 28 desember 2014 kami pulang kembail kenegara kami semua. Sungguh suatu Turnamen yang melelahkan dan menggembirakan. Aku memegang Sepatu Emas yang kuterima saat menjadi Man of The Match turnamen itu. Kemudian di Koran Negara kami yang ternama tertulis “Manshurin Footbal Club Bermain Sangat Indah dalam Piala Dunia…” Ya, kami puas dengan kemenangan yang kami raih itu.

"CEPEN" 2 Hariku Di Sekolah

        Pada waktu sekolah, aku merasa senang sekali bisa belajar di ruangan kelas yang sejuk, pada pagi hari yang indah ini, hati senag seperti pagi merindukan matahari,senangnya aku bisa belajar dengan teman-teman yang kadang-kadang ngesali dan nyenagi hati, pada saat belajar matematika membuat otak aku meledak dengan rumus-rumusnya, begitu juga dengan pelajaran kimia, fisika dan bahasa inggris.

        Pada waktu istirahat,dengan leganya bisa melewatkan pelajaran yang mematahkan semangat dengan rumus-rumusnya, aku keluar dari kelas untuk menenangkan perut yang kosong, saat sampai ke kantin, aduh saya lupa bawa uang jajan, lalu saya kesal seperti api yang menyambar air, ya sudahlah itu memang kesalahan aku bagaimana pun aku harus menerima resiko ini, datanglah teman baik saya ia mentraktir saya makan, lalu hati ini bergejola seperti air yang menyambar api, dengan senangnya,aku mengucapkan terima kasih untuk best friend aku.

       Pada waktu masuk ke kelas, saya merasa takut dengan pelajaran rumus-rumus itu, tiba-tiba di kelas belajar Bahasa Indonesia senangnya hati saya seperti malam merindukan bulan,senangnya gak ketemu sama rumus-rumus menjengkelkan itu, saya sangat bahagia belajar tanpa rumus, hati riang membelah angkasa, tiba-tiba bel berbunyi, yeee pulang, baca doa, beri hormat pada guru, lalu pulang ke rumah dengan hati yang membisik langit.

Itulah cerpen aku, hari-hari di sekolah aku buruk kan jangan seperti saya ya… nanti dimarahi oleh guru matematika, apabila ada kesalahan dalam cerpen saya, saya mohon maaf dan terimakasih, selamat beraktifitas di sekolahmu ya… jangan membenci rumus ok, bye teman-teman.